GURUMUDA.WEB.ID - - - DIANTARA pelajaran dasar TIK, pengenalan tentang alat-alat Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) menjadi bahasan utama. Selanjutnya, pembahasan perangkat komputer: Hardware, Software dan Brainware.

Gambar-gambar perangkat tersebut biasa saya tampilkan dengan LCD Proyektor. Tampak antusias siswa MI IQRO, mereka menyangka akan menonton video kartun.

Saya menampilkan beberapa contoh  perangkat Hardware (perangkat keras),  salah satunya keyboard. Deretan huruf dan angka di papan kunci QWERTY saya perlihatkan kepada mereka. Lalu, saya menyuruh mereka untuk belajar mengetik 10 jari

Terus terang, sekolah belum bisa memfasilitasi laboratorium komputer, itu menandakan belum banyak komputer yang dimiliki. Jumlah komputer bisa dihitung dengan jari.

Untuk menyiasati kekurangan perangkat komputer, sementara anak-anak harus praktik. Maka, inspirasi itu datang ketika saya melihat salah seorang siswa yang mengetik di buku. Bukunya ia buka, seakan ia tengah membuka laptop. 

Melihat itu, saya menginstruksikan kepada dua puluh siswa supaya membuka bukunya masing-masing. Sampul buku mereka akan dijadikan layar monitor, sementara beberapa lembar kertas  sisanya akan dijadikan Keyboard.

“Ketika bapak perintahkan ketik A, maka kalian tekan kelingking kiri!” mereka pun memeragakan apa yang saya intruksikan.
“S...” mereka menekan jari manis kiri.
”D... ”
”F...
”space... ”
”J... ”
”K... ”
”L... ”
”titik koma,” mereka sangat serius dengan imajinasinya.

Mereka menggunakan Keybook. Ya, saya namai “Keybook”, artinya papan buku. Mengetik di buku sebagai pengganti Keyboard.

1 Laptop untuk 20 Siswa! Solusinya?
dok. yusronfauzi.com


Yakin dimana ada masalah di situ ada solusi terbaik. Pun dengan saya sebagai guru TIK yang sangat minim fasilitas TIK. Dimana satu laptop ternyata bisa dimanfaatkan oleh puluhan siswa. Mereka harus antri untuk mempraktikkan materi yang telah saya sampaikan. 


Namun, ketika kita berkreasi dan berimprovisasi dalam mengajar, maka solusi yang solutif akan datang di saat yang tepat.

Seperti masalah kekurangan media pembelajaran yang saya alami. Tak ada Keyboard, keybook pun jadi. Yang penting materi bisa disampaikan dengan baik, anak-anak bisa memahami dengan baik pula. Ini salah satu keberhasilan pembelajaran.

Apa Target Guru TIK Seperti Saya?


Hampir semua orang mempunyai target keberhasilan. Hasil dari sebuah proses tentunya ada target yang harus dicapai, termasuk guru TIK seperti saya. Sebenarnya apa target guru seorang guru TIK?

Pertama, Siswa Memahami Dasar-dasar TIK


Permasalahan penghapusan mata pelajaran TIK di kurikulum 2013 tidak memengaruhi saya untuk tidak mengajar TIK di sekolah. Justru saya semakin semangat untuk memberikan pengetahuan Teknologi Indormasi & Komunikasi di Era Digital saat ini.

Capaian yang ditargetkan, siswa harus memahami pelajaran TIK, minimal faham akan dasar-dasar TIK itu sendiri.

Kedua, Guru GO! BLOG, Siswa Ngeblog

Ya. Pastinya Anda sudah tahu makna Guru GOBLOG, yaitu guru yang senang ngeblog. Berbagi tulisan dengan media blog. Meskipun sudah banyak guru yang melek internet dengan membuat blog sebagai medianya. Namun, sangat jarang guru yang menularkan vitamin ngeblognya kepada anak didiknya.

Padahal pelajaran TIK sudah dikenalkan di sekolah dasar. Materi seperti program Microsoft Office Word dan membuat email sudah cukup membantu untuk mendorong siswa membuat blog. Ini sebagai solusi mengurangi kecanduan siswa dalam bermain game yang menjadi masalah berat bagi kita sebagai guru ataupun orang tua.

Ketiga, Kontes Blog Per Kelas

Sebagai bahan evaluasi dari pembelajaran TIK, khususnya pembuatan blog. Kompetisi blog per kelas menjadi target saya untuk menciptakan Internet Sehat & Terdidik di kalangan siswa juga guru. Lomba kebersihan tiap kelas sudah biasa dilakukan, tapi lomba blog? Cukup jarang.

Tiap hari senin akan diumumkan ketika upacara bendera, siapa pemenang tiap minggunya. Ini akan menjadi terobosan yang cukup menantang bagi saya sebagai guru yang tertuduh “sangat paham tentang TIK.”

Untuk sementara saya hanya bisa mencoba menjadi teladan bagi para siswa dan juga guru, memositifkan media digital. Bila ketiga target di atas sudah terpenuhi, maka ini langkah nyata memanfaatkan  teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menunjang proses mengajar.

Semoga Bermanfaat.

***
(Tulisan ini pindahan dari tulisan di blog saya sebelumnya yusronfauzi.com tanggal 5 September 2014)