Liburan bersama Si Bolang Fiksi Edukasi Guru Muda

“Anak-anak! Liburan semester kali ini hanya seminggu. Gunakan sebaik-baiknya waktu liburan kalian. Jangan lupa tugas buat kalian, tulis cerita pendek pengalaman liburan kalian!” peritah Bu Shofiah.
“Baik, Bu….” Jawab teman-temanku serentak, termasuk aku.

Liburan bersama Si Bolang Fiksi Edukasi Guru Muda
Bagiku liburan atau sekolah sama saja. Toh tidak ada yang istimewa bagiku. Liburan tetap saja di rumah. Tidak seperti teman dekatku,  Risya, Kintan atau Nabila. Yang tiap liburannya selalu piknik ke tempat-tempat yang belum pernah kutemui.

“Sah, kamu mau liburan kemana?” Tanya Kintan mengagetkan lamunanku.
“Paling di rumah, Tan,” jawabku tak bersemangat.

“Kalau aku mau ke Pantai Santolo, terus ke Pangandaran, sesudah itu ke kampung nenek deh,” dengan bangga Kintan menyebutkan rencana liburannya.

“Ooo…” jawabku singkat.

“Kalau aku mau ke kampung Mamahku di Tasikmalaya,” teriak Nabila yang mendengar pembicaraan kami.

***

“Mak, kapan Isah bisa liburan kayak orang lain?” tanyaku pada Emak yang sedang menyiapkan dagangannya.

“Ya kapan-kapan,”

Selalu itu-itu saja jawaban emak setiap kuutarakan keinginanku untuk berlibur. Sama seperti liburan tahun kemarin. 

“Asyik kali ya, Mak, bisa ke Pangandaran atau ke Santolo kayak Kintan. Terus kalau Nabila katanya mau ke Sumedang.” Jelasku sambil membantu merapikan dagangan. Emak hanya tersenyum.

Hari-hari liburanku diisi dengan membantu emak berdagang di depan kantor kecamatan. Dan hari ini menjadi hari pertrama liburanku membantu emak. 

Menjadi tukang Pecel sudah sepuluh tahun dijalani emak. Seumur denganku. Pekerjaan ini membantu bapak yang sebagai kuli bangunan, punya uang kalau ada proyekan membangun rumah.

“Sah, punten pangmeserkeun gula sagandu di warung Bu Tati!” suruh emak sambil memberikan uang dua ribu.

Aku langsung bergegas membeli gula merah. 

“Bu, meser gula beureum sagandu” pesanku pada Bu Tati yang sedang menonton TV. 

“Sekali-kali main ke sini, Sah. Nonton Si Bolang, seru nih…,” ajak Bu Tati sambil menyerhakan gula dan kembaliannya.

“Insya Allah, Bu,”

Si Bolang siapa itu? Aku tak tahu acara televisi, karena di rumahku memang tak punya perlengkapan tertier itu. 

Hari kedua, aku begitu bersemangat untuk ikut dagang. Emak pun sempat dibuat bingung. Kenapa tiba-tiba aku seperti itu. Tapi Emak menyembunyikan keheranannya.

“Mak, apa gula sudah habis?” tanyaku tidak seperti biasanya.

“Masih ada kok …,” jawab emak yang sedang mengulek karena sudah ada dua pelanggan yang memesan. 

“Kalau begitu, boleh ngga Isah ke Bu Tati. Isah mau nonton Si Bolang,” jelasku. Emak mengangguk.
Bu Tati tampak senang ketika aku berkunjung ke rukonya. 

“Sini, Sah. Acaranya sudah dimulai,” ajak Bu Tati.

Ternyata Si Bolang adalah Bocah Petualang. Petualangannya hari ini berlokasi di Ciamis, tepatnya di Pantai Pangandaran. Si Bolang dan teman-temannya  ikut bersama nelayan mencari ikan. 

Tangkapan hari ini lumayan cukup banyak. Wah seru juga, rasanya bukan Si Bolang yang berpetualang. Tapi aku sendiri. 

Hari ketiga, lagi-lagi menonton Si Bolang. Kali ini Ubi Cilembu yang ada di Sumedang menjadi objek petualangannya. Ubi Cilembu terkenal karena kemanisannya yang alami, tanpa pemanis buatan. 

Yang menjadi istimewa adalah ubi ini tidak akan manis bila ditanam di tanah selain di daerah Cilembu. Aneh juga ya…?

Hari-hari berikutnya, disamping membantu Emak, aku juga sering menemani Bu Tati menonton tayangan yang menjadi acara faoritku. Karena acara ini bisa memperkaya pengalaman bagi orang yang belum tahu potensi-potensi yang ada di nusantara tercinta ini.

Liburan pun usai, cerita pendek yang ditugaskan guru kelasku pun sudah selesai aku tulis. Dan siap-siap untuk dibacakan di depan kelas. 

Semua teman-temanku tampak antusias mendengarkan cerita liburanku. Karena liburanku bersama Si Bolang, hampir semua tempat wisata di Indonesia kukunjungi. Ternyata liburan tidak harus langsung ke tempatnya. Di rumah pun bisa. 


***

* Catatan:
- punten, pangmeserkeun gula sagandu: Maaf/tolong, belikan gula satu gandu.
- meser gula beureum sagandu: Beli gula merah satu gandu.