Hukum Mad Iwad, Mad Layyin dan Mad Aridh Lissukun Dilengkapi Video

GURUMUDA-WEB.ID - Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Sayyidah Aisyah radhliallahu 'anha. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
 
 “Yang mahir membaca al-Qur’an bersama malaikat yang terhormat, dan yang membaca al-Qur’an sedang ia terbata-bata serta mengalami kesulitan maka baginya dua pahala”.
 
hukum-mad-iwad-mad-layyin-mad-lissukun

Dalam hadis tersebut sangat jelas diterangkan betapa pentingnya membaca al-Qur’an sehingga yang bacaannya terbata-bata pun tetap mendapat pahala, bahkan dua pahala dan bagi yang mahir membacanya mendapat kedudukan mulia bersama malaikat.
 
Agar bacaan kita lancar, baik dan benar maka harus belajar. Dan dalam Bab ini kalian akan belajar tajwid tentang mad 'iwaḍ, mad layyin, dan mad 'ariḍ lissukun.

HUKUM BACAAN MAD 'IWAḌ, MAD LAYYIN, DAN MAD 'ARIḌ LISSUKUN

 

1.    Mad 'Iwaḍ

Mad secara bahasa artinya panjang dan ‘iwaḍ artinya pengganti. Jadi mad 'iwaḍ adalah bacaan dibaca panjang sebagai pengganti. Adapun yang digantinya adalah harakat (tanda baca) tanwin fathah atau fathatain ).ً..( jika diikuti alif ( ا )
 
Sedangkan menurut istilah, mad ‘iwaḍ adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau fathatain dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda waqaf atau karena kehabisan nafas. Cara membacanya dibaca panjang satu alif atau dua harakat.

Dalam al-Qur’an terdapat banyak contoh hukum bacaan mad ‘iwaḍ. Misalnya dalam QS. al-‘Adiyat (100): 1 – 5. Perhatikan kalimat yang berwarna merah!
 
Selain itu, dalam al-Qur’an akan ditemukan juga ta marbuṭah berharokat fathatain    (
) ةً. Huruf yang demikian tidak dibaca  mad. Sebagai contoh   terdapat dalam QS. al- Qashash (28) : 5
 

2.    Mad Layyin

 
Mad secara bahasa artinya panjang, dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin adalah apabila terdapat wau sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti).
 
Cara membacanya dapat memilih; 1 alif atau dua harakat, 2 alif atau empat harakat, 3 alif atau enam harakat.
 
Dalam al-Qur’an terdapat banyak kalimat yang memuat mad layyin. Perhatikan beberapa ayat berikut dalam QS. al-Quraisy (106): 1-4 fokus pada kalimat yang berwarna merah.
 

3. Mad 'ariḍ lissukun

 
Mad secara bahasa artinya panjang, ‘ariḍ artinya baru/tiba-tiba dan sukun artinya mati. Menurut istilah, mad ‘ariḍ lissukun adalah bacaan panjang yang terjadi apabila ada bacaan mad ṭabi’i   bertemu dengan huruf hidup  yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. 
 
Cara membaca mad ‘ariḍ lissukun boleh dibaca dua harakat (qaṣr), empat harakat (tawassuṭ), atau enam harakat (ṭul). Terdapat banyak hukum bacaan mad ‘ariḍ lissukun dalam al-Qur’an. 
 
Perhatikan kalimat yang berwarna merah pada QS. ar-Rahman (55) : 78, QS. al-Baqarah (2) : 6, QS. Ali Imran (3) : 3.

Menurut itilah, mad ‘iwaḍ adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau fathatain dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda waqaf atau karena kehabisan nafas. 
Cara membacanya dibaca panjang satu alif atau dua harakat.
 

 
Menurut istilah, mad layyin adalah apa bila terdapat wau sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena tanda waqaf maupun kehabisan nafas. 
 
Cara membacanya dapat memilih; 1 alif atau dua harakat, 2 alif atau empat harakat, 3 alaif atau enam harakat.
 
Menurut istilah, mad ‘ariḍ lissukun adalah bacaan panjang yang terjadi apabila ada bacaan mad ṭhabi’i  bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat.
 
Cara membaca mad ‘ariḍ lissukun boleh dibaca dua harakat (qaṣr), empat harakat (tawassuṭ), atau enam harakat (ṭul).
 
Berikut videonya:

0 Komentar

Jika Anda memetik manfaat dari blog Guru Muda ini, segera BAGIKAN kepada anggota keluarga, sahabat Anda.
Agar mereka juga mendapat manfaat yang sama.

Hatur nuhun.